Garam Himalaya
Sumber: Pexels.com

Apa Itu Garam Himalaya?

Garam Himalaya, si garam pink yang lagi nge-hits di dunia kesehatan dan kuliner. Garam Himalaya ini dikenal mahal, dengan harga per kilogram bisa mencapai 10 Dollar AS.

Banyak yang bilang garam ini lebih sehat dari garam biasa, tapi beneran nggak sih? Sebelum ikut-ikutan hype, yuk kita bahas lebih dalam tentang garam Himalaya, mulai dari proses pembuatannya sampai manfaatnya buat kesehatan.

Proses Pembuatan Garam Himalaya

Garam Himalaya diambil dari tambang garam Khewra di Pakistan, yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Uniknya, wilayah tambang ini jauh dari Pegunungan Himalaya, sehingga nama tersebut hanyalah nama pemasaran. 

Garam Himalaya didapat dari tambang garam di bawah tanah. Berbeda dengan garam laut yang dihasilkan dari penguapan air laut, garam Himalaya diekstraksi langsung dari perut bumi.

Garam ini nggak diproses secara berlebihan kayak garam meja biasa. Prosesnya cukup simpel: ditambang, dicuci, dan dihancurkan sesuai ukuran yang diinginkan. Karena minim proses kimia, garam ini tetap mengandung mineral alami yang bikin warnanya jadi unik.

Baca juga: Fakta Seputar Manfaat Garam Himalaya Dibandingkan Garam Biasa

Warna dan Tekstur Garam Himalaya

Kenapa garam Himalaya warnanya pink? Ternyata, warna ini berasal dari kandungan mineral seperti zat besi, magnesium, dan potasium. Semakin tinggi kandungan mineralnya, semakin pekat warna pinknya. 

Warna ini bukan sekadar estetika, tapi juga jadi tanda bahwa garam ini mengandung nutrisi tambahan. Selain warna, garam ini juga punya tekstur yang lebih kasar dibanding garam meja biasa.

Teksturnya yang kasar ini membuatnya sering digunakan bukan hanya sebagai bumbu masakan, tapi juga sebagai bahan eksfoliasi kulit. Banyak produk kecantikan yang menggunakan garam Himalaya sebagai scrub alami untuk mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit lebih halus.

Ukurannya pun bervariasi, dari yang bentuknya butiran halus untuk masakan sehari-hari, bongkahan sedang untuk mandi garam, sampai bongkahan besar. Nah, gara-gara teksturnya yang kasar, garam ini juga sering digunakan untuk scrub kulit biar makin glowing! Nggak heran kalau banyak orang tertarik menggunakan garam Himalaya bukan hanya untuk konsumsi, tapi juga untuk perawatan tubuh.

Manfaat Garam Himalaya untuk Kesehatan

Banyak yang percaya kalau garam Himalaya lebih sehat dibanding garam dapur biasa. Beberapa manfaatnya antara lain:

a. Mengandung mineral alami yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium, zat besi, dan magnesium.
b. Membantu hidrasi tubuh dengan menjaga keseimbangan elektrolit.
c. Baik untuk tekanan darah karena kandungan natriumnya lebih rendah dibanding garam meja.
d. Meningkatkan kualitas tidur kalau dipakai dalam rendaman air hangat.
e. Membantu detoksifikasi tubuh kalau digunakan dalam terapi mandi garam.

Baca juga: 6 Manfaat Garam Himalaya, si Kristal Merah yang Menyehatkan

Kenapa Garam Himalaya Dianggap Lebih Sehat?

Garam Himalaya disebut-sebut lebih sehat karena nggak mengandung zat tambahan seperti anti-caking agent. Selain itu, karena nggak melalui proses pemurnian berlebihan, kandungan mineralnya tetap terjaga.

Penting untuk diingat bahwa meskipun garam Himalaya lebih alami dan mengandung banyak mineral, bukan berarti kita bisa mengonsumsinya dalam jumlah banyak tanpa batas. Tubuh tetap memerlukan keseimbangan dalam asupan natrium, dan terlalu banyak garam bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.

Jadi, yang terbaik adalah tetap menggunakannya dengan bijak sesuai kebutuhan tubuh. Intinya, kalau mau pakai garam Himalaya, pakai dengan bijak dan tetap perhatikan pola makan sehat secara keseluruhan.

Jadi, apakah si pink hits ini worth it? Itu balik lagi ke kebutuhan dan preferensi masing-masing!

Baca juga: Garam Himalaya, Tren Kesehatan atau Mitos?

Author

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *