Mengembangkan motorik halus pada anak adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembangnya. Jika kemampuan ini tidak dikembangkan, anak akan menghadapi berbagai kesulitan, seperti keterlambatan dalam berbicara, kesulitan dalam mengeksplorasi lingkungan, kurangnya minat untuk berbicara, dan kesulitan lainnya.
Keterampilan motorik halus mencakup berbagai kemampuan anak dalam menggerakkan otot-otot kecil di tangan dan pergelangan tangan. Ketika dilatih dan dikembangkan dengan baik, keterampilan ini akan mendukung anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, menulis, hingga mengenakan pakaian.
Bermain plastisin dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Selain bermain plastisin, terdapat berbagai aktivitas lain yang juga bisa membantu melatih motorik halus. Yuk simak selengkapnya!
1. Membentuk Pasir Dengan Cetakan
Ketika bermain pasir, anak akan menggenggam dan melakukan gerakan-gerakan kecil untuk membentuk berbagai objek. Aktivitas ini melatih kelenturan otot-otot jari mereka. Menggunakan pasir kinetik dalam kegiatan seperti membentuk, mencetak, meremas, dan membuat suatu bentuk dapat mendukung perkembangan motorik anak.
2. Menggunting
Aktivitas menggunting seperti menggunting kertas dari yang tipis hingga yang tebal dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak, seperti koordinasi mata dan tangan, kemampuan berkonsentrasi, ketelitian, serta kesabaran. Namun, aktivitas ini harus diawasi oleh orang tua karena melibatkan alat yang berisiko untuk anak.
3. Menyusun Puzzle
Bermain puzzle dapat melatih keterampilan motorik halus pada tangan, terutama saat anak mengambil, menggenggam, memasang, atau melepaskan potongan-potongan puzzle hingga membentuk gambar yang utuh. Permainan ini juga mendukung anak untuk berpikir kreatif dan meningkatkan fokus. Selain membantu motorik halus, permainan puzzle juga bermanfaat bagi anak dalam meningkatkan daya ingat.
4. Menggambar dan Mewarnai
Aktivitas ini dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan, serta memperkuat kemampuan pergerakan jemari tangan dengan membuat berbagai garis dan bentuk. Selain itu, imajinasi dan kreativitas anak juga dapat meningkat.
5. Melipat Origami
Aktivitas ini dapat dilakukan secara konsisten dan terus-menerus agar keterampilan motorik halus anak berkembang secara optimal. Kegiatan ini dapat diajarkan sejak usia dini dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan anak.
Melipat kertas origami juga membantu meningkatkan kreativitas anak. Selain itu, aktivitas melipat origami ini melatih daya konsentrasi serta menjadi sarana ekspresi emosi anak.
6. Menempelkan Stiker
Ketika melepas stiker dari lapisan belakangnya dan menempelkannya ke permukaan, dibutuhkan koordinasi mata dan tangan yang baik. Untuk melepaskan dan menempelkan stiker, anak perlu melakukan gerakan halus pada jari-jarinya.
Stiker memiliki dua sisi berbeda, sehingga anak belajar menentukan sisi mana yang harus ditempelkan agar stiker menempel dengan benar. Menempelkan stiker dapat melatih motorik halus dan menguatkan otot tangan di area jari dan lengan.
7. Bermain Tanah Liat
Serupa dengan plastisin, bermain dengan tanah liat bisa membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti meremas, memelintir, membentuk, dan mencetak. Saat bermain tanah liat, anak dapat mengeksplorasi tekstur dan sifat tanah liat melalui kegiatan seperti meremas, mencubit, dan menusuk.
Aktivitas ini juga membantu anak mengembangkan kesadaran spasial serta meningkatkan apresiasi terhadap material tanah liat. Bermain tanah liat mampu meningkatkan keterampilan motorik halus anak secara efektif.
Mengembangkan motorik halus anak tidak selalu harus membosankan. Melalui berbagai aktivitas kreatif dan menyenangkan selain bermain dengan plastisin, anak dapat meningkatkan keterampilan penting ini dengan cara yang seru dan bermanfaat.
Referensi :
https://www.alodokter.com/motorik-halus-inilah-tahapan-perkembangan-dan-cara-melatihnya
https://edoo.id/2023/02/manfaat-mempelajari-origami-bagi-siswa
One Response