Sumber: dokumen pribadi, Atira

Mainan bongkar pasang adalah jenis mainan yang terdiri atas berbagai komponen yang bisa dirakit dan dibongkar sesuai keinginan. Mainan ini biasanya terbuat dari bahan seperti plastik, logam, atau kayu.

Ini memungkinkan pengguna menciptakan berbagai bentuk dan struktur dari potongan-potongan individual. Contoh yang paling populer adalah Lego, mainan dengan bentuk berupa balok-balok plastik dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang bisa disusun sesuai dengan pola atau kreativitas kita sendiri.

Tahukah kamu? Mainan bongkar pasang boneka 2D dan pakaiannya yang terbuat dari kertas sudah lebih dulu populer di Indonesia. Mainan bongkar pasang ini populer sejak tahun 1990-an, di saat smartphone yang sekarang sering kita gunakan pun belum tercipta.

Sumber: dokumen pribadi, Atira

Selain bermanfaat untuk menghibur dan mengisi waktu luang, mainan bongkar pasang terbukti memberi dampak positif pada perkembangan otak anak. Saat anak bermain bongkar pasang, ia memainkan peran seakan-akan boneka tersebut hidup dan merekayasa kehidupan boneka tersebut.

Bermain peran atau roleplay ini dipercaya memberikan dampak positif dalam perkembangan otak anak. Bermain peran memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi berbagai situasi, karakter, dan cerita, yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan mereka.

Anak-anak cenderung meniru apa yang ia lihat sehari-hari seperti aktivitas orang tua mereka, mulai dari menyisir rambut atau memakai sepatu. Kegiatan tersebut akan ditiru dan diaplikasikan anak saat mereka bermain bongkar pasang.

Menurut Erikson, seorang ahli psikologi anak, terdapat dua jenis bermain peran. Kedua jenis tersebut adalah bermain peran mikro dan makro.

Bermain peran mikro berarti anak bermain peran menggunakan alat bermain berukuran kecil, misalnya boneka bongkar pasang yang sedang kita bahas sekarang. Lalu ada juga bermain peran makro, yaitu anak secara langsung bermain peran menjadi tokoh seperti memainkan peran sebagai ibu, ayah, kakak, dan yang lainnya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut 5 manfaat bermain peran bagi tumbuh kembang anak:

1. Meningkatkan Imajinasi dan Kreativitas Anak

Bermain peran dapat membantu anak dalam meningkatkan keterampilan kognitif dan kreativitas anak, sebab kegiatan ini menuntut anak untuk menggunakan imajinasinya. Imajinasi yang terus diasah kelak akan membantu anak dalam menikmati proses membaca buku, merencanakan kegiatan dalam hidup, hingga menempatkan diri di posisi orang lain alias berempati.

Ketika bermain, misalnya bermain bongkar pasang, anak menggunakan imajinasinya dengan membuat boneka seakan-akan hidup dan memainkan cerita yang sudah tersusun di kepala mereka. Imajinasi ini akan terus berkembang seiring anak bermain sehingga kreativitas anak pun dapat tersalurkan ke dalam aktivitas lain dan membuatnya menjadi seorang yang kreatif.

2. Meningkatkan Keterampilan Bahasa

Saat memerankan tokoh lain, secara otomatis anak akan mencari tahu bagaimana cara tokoh tersebut berbicara dan kosakata apa saja yang sering digunakan oleh sang tokoh. Dengan melakukan hal tersebut secara berulang-ulang, anak menjadi paham akan watak dan sikap tokoh tersebut dan bisa membedakan mana watak dan sikap yang baik dan jahat.

Ketika bermain bongkar pasang, anak seakan “menambahkan nyawa” pada boneka dan membuat seolah menjadi seorang tokoh yang biasa mereka lihat, baik orang di sekitar mereka atau dari media seperti televisi dan lainnya. Anak pun dapat mengembangkan sifat sang tokoh sesuai keinginan mereka ke dalam boneka ketika bermain, sehingga mereka bisa membuat inovasi karakter baru ketika bermain bongkar pasang.

3. Mengasah Kemampuan Komunikasi

Untuk dapat memainkan perannya dengan baik, anak perlu berinteraksi secara langsung dengan lawan mainnya, entah itu ibu, kakak, ayah, maupun teman sebayanya. Anak berinteraksi ketika bermain bongkar pasang, bermain peran bersama lawan mainnya dan menciptakan situasi atau skenario yang diselaraskan dengan lawan mainnya.

Ini juga melatih kreativitas anak dalam menggambarkan sebuah lingkungan di dalam otak mereka. “Bermain peran bisa bantu dalam mengembangkan kemampuan komunikasi mereka agar lebih ekspresif dalam menyampaikan sesuatu,” kata psikolog Ikhsan Bella Persada, seperti dikutip dari Klikdokter, Jumat (9/7).

4. Membantu Anak Mengekspresikan Emosi

Ketika anak terlihat kesulitan dalam mengomunikasikan perasaannya, ajaklah anak bermain peran agar ia merasa lebih mudah dalam mengeluarkan emosinya. Melalui bongkar pasang, anak bisa diajak komunikasi dengan menggambarkan sebuah skenario yang berkaitan dengan sang anak.

Sebagai contoh, skenario tentang suasana sehabis pulang sekolah dengan menggunakan karakter lain sehingga anak secara tidak langsung dapat meluangkan emosinya melalui bermain peran ini. Ketika emosinya sudah berhasil dikeluarkan, si Kecil akan merasa lebih tenang dan tingkat stresnya menurun.

5. Mengembangkan Sikap Empati

Bermain peran akan membantu anak mengembangkan kecerdasan sosial dan emosionalnya, yang kemudian pelan-pelan membentuk sikap empati dalam diri anak. Saat bermain bongkar pasang, anak akan berpura-pura dan mencari cara untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan lawan mainnya dalam skenario yang berbeda.

Situasi ini memberikan kesempatan pada anak untuk memahami lawan mainnya, mulai dari mimik muka, gerak-gerik, dan nada bicara. Kemudian, ia akan mencoba menanggapi reaksi lawan mainnya dengan meniru bagaimana peran tokoh tersebut bertindak dan berbicara. Pada momen ini, bermain peran dapat membantu anak membentuk pemahaman lebih dalam tentang situasi tertentu sehingga dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Itulah beberapa dampak positif dari bermain peran lewat mainan bongkar pasang. Ayo luangkan waktu sejenak dari teknologi dengan melakukan aktivitas yang mengasah pikiran, fisik, dan juga mental. Tidak ada salahnya untuk sedikit beristirahat dari dunia internet dan melakukan aktivitas bermanfaat lainnya.

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *